Monday, December 31, 2007

Saya Dapat Memetik Pelajaran Dari Jepang ( Bagian I)


Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,

Selamat Tahun Baru 2008...
Akemashite Omedetougozaimasu

Tepat pukul 00.01 memasuki tahun 2008, saya menuliskan beberapa pengalaman dan pelajaran yang berharga selama bermukim di negeri nan indah Jepang. Tepat Pada tanggal 23 Oktober 2005, saya menginjakkan kaki ke tanah Jepang. Pada saat pertama mendarat, kesan pertama yang di dapat dari negeri sakura ini adalah sebuah negeri yang sangat indah panoramanya, ramah penduduknya, dan kebersihannya serta tata kotanya yang rapi membuat pengguna jalan menikmati sekali gaya hidup alam Jepang. Setelah sampai dan menikmati beberapa hari suasana Jepang, mulailah saya beraktivitas sekolah, tepatnya saya mengambil Jurusan Ilmu Politik Universitas kokushikan. saya pertama menginjakkan kaki ke Universitas, saya bertemu Professor Tozu dan memperkenalkan saya ke hadapan rekan-rekan satu fakultas Ilmu politik. setelah itu barulah saya mulai mengikuti perkulihan Professor saya dan mata kuliah di universitas Kokushikan itu. Saya terus mengikuti perkuliahan mulai dari mahasiswa peneliti sampai akhirnya lulus masuk menjadi mahasiswa Master Bidang ilmu politik. Saya sangat bersyukur karena saya diberi kesempatan mendapatkan beasiswa Sagawa. Disamping itu juga untuk menyambung hidup dan membayar Uang kuliah, saya harus tekun dan berusaha menafkahi biaya hidup saya dan juga harus juga mengirim biaya hidup anak dan istri ke Indonesia. Untuk itulah saya melakukan kerja Part time sambil aktif mengikuti perkuliahan.

Selama tahun 2005 sampai Tahun 2007 ini, saya telah melakukan kerja part time atau istilah bahasa Jepangnya Arubaito. Pekerjaan Part time yang saya pernah lakukan adalah mulai dari Bekerja sebagai tenaga buruh di Pabrik buah-buahan, Bekerja menjadi Part time di MC donald, Bekerja sebagai tenaga buruh di super market di Ozeki, bekerja sebagai pembimbing murid SD kelas 1 sampai kelas 3 di SD setagaya, bekerja sebagai pemungut sampah di departemen kebersihan, bekerja sebagai Counter atau penghidang di restoran yoshinoya, bekerja sebagai penghidang di restoran Izakaya, dan akhirnya saya juga pernah bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia ke Orang Jepang. Insya allah satu persatu pengalaman kerja part time saya selama di jepang ini akan saya ceritakan pada bagian berikutnya mengenai suka dan duka serta pengalaman apa yang dapat saya petik dari sistem kerja , budaya dan cara pandang dan hidup orang jepang. Namun behubung saya ini tepat memasuki tahun baru 2008, maka saya akan mencoba mengelaborasi hikmah dan pelajaran apa yang seharusnya saya petik dari Jepang ini.

Setelah saya renungkan secara mendalam dan saya telaah dengan tekun, maka menurut saya yang bisa saya petik hikmah dan pelajaran sampai saat ini yang dengan karunia allah swt diberi kehidupan di dunia adalah:Pertama, Saya dapat mengambil hikmah dari Jepang ini dari sisi cara bekerja dan berpikir, yaitu dengan cara " sungguh-Sungguh" dalam segala hal. "sungguh-sungguh" tidaklah sama dengan "pejuang". Orang yang "sungguh-sungguh" dalam melakukan sesuatu secara otomatis dia akan "berjuang". Tetapi, Orang yang hanya "berjuang" belum tentu dia "bersungguh-sungguh". Karena itu, bisa dipahami bahwa orang yang bersungguh-sungguh mengunakan akal dan pikiran serta tenaganya untuk mencapai tujuannya, tetapi orang yang berjuang hanya mengunakan tenaga, otot dan kekuatan lahiriahnya saja tanpa melakukan proses berpikir dengan rasional.

Kedua, saya dapat memetik hikmah dari pribahasa Jepang, yaitu "Warau kado niwa Fuku kitaru", artinya apa pun kondisi dan cobaan yang kita hadapi, hendaklah selalu menebar "senyuman" kepada setiap Orang. Mungkin istilah "senyuman" atau "smile" terkesan mudah dan gampang, tetapi pada kenyataan bila dipraktekan di lapangan sangat susah. apalagi pada saat kita sedang cemberut, sakit hati, emosional dan situasi tidak terkontrol sangat sangat sulit untuk tersenyum dan tertawa. Nah sangat bersyukur sekali bila seseorang yg bisa selalu tersenyum meskipun kondisi bathinnya tdk terkontrol. Insya allah Orang yang bisa menghadapi rasa takut di dalam bathinnya dan terbiasa mengahdinya, dia akan bisa maju dan tampil sebagai pemimpin yang dasyhat.

Ketiga, saya dapat memetik pelajaran dari Jepang pada sisi "efektivitas dan efisiensi serta Pengajaran". saya sangat kagum dengan cara orang Jepang melakukan sesuatu,mereka berpikir bukan untuk hari ini, tapi mereka berpikir untuk masa depan, untuk anak dan cucunya, dan untuk orang-orang yang belum sukses. Pekerjaan apa pun juga harus efektif dna efesien. bahkan dalam segi pengajaran juga mereka sangat teliti dan sungguh-sungguh dalam mengajari tentang apa saja kepada orang yang belum tahu, orang yang ingin belajar.

Demikian lah hanya tiga hikmah yang dapat saya berikan memasuki tahun 2008 ini. sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan hikmah dan pelajaran dari Jepang ini. insya allah saya akan lanjutkan dalam kisah selanjutnya. saya mohon maaf yang sebesar-besar bagi rekan-rekan yang kurang berkenan dengan kata-kata saya, perilaku dan cara berpikir saya. saya mengucapkan selamat Tahun Baru 2008, mudah-mudahan kita selalu diberi taufik dan hidayah dari Allah Swt. dan tidak lupa mudah-mudahan di tahun 2008 ini kondisi kita semakin lebih baik dari tahun sebelumnya. amin

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Oleh Muhammad Kustiawan — January 1st, 2008
.

3 comments:

ray said...

Terimakasih atas kunjungannya mas.
postingannya bagus sekali, terus terang saya sendiri juga suka denganjepang, kebudayaannya, perjuangandan kerja kerasnya dll

Jepang adalah negara kedua impian saya setelah Arab :)

Muhammad Kustiawan said...

Terima kasih banyak Pak Ray, saya senang sekali mendapat kunjungan dari Bapak. Mudah-mudahan kita terus menjaga silaturahmi ini. saya juga suka arab saudi dan mesir. Mudah-mudahan Pak ray bisa berkesempatan berkunjung di jepang.

wassalam

Muhammad Kustiawan said...

silakan mampir ke blog saya mas